Quantcast
Channel: cericerichan
Viewing all 109 articles
Browse latest View live

Sinopsis Buku "Pesantren Dongeng"

$
0
0




Belajar sambil mendengarkan dongeng menyenangkan sekali rasanya. Selain kita dapat menikmati kisah di dongeng tersebut, kita juga bisa mengambil hikmah pada dongeng yang diceritakan itu.
Mungkin belajar dengan cara seperti ini menjadi sebuah kegiatan yang tak membosankan. Andai semua pelajaran di sekolah bisa  menggunakan metode dongeng, matematika bukan menjadi sosok hantu bagi seorang siswa ( ups...sedikit terkenang masa-masa sekolah dulu ) :D


Belajar agama sambil mendengarkan dongeng???
Tentu bisa juga, pasti luar biasa jika kamu berguru kepada kiai Sholeh dan bertemu murid-muridnya.

Eeeehh..belum kenal Kiai Sholeh ??

Kalau belum kenal, mari kenalan terlebih dahulu dengan sosok Kiai Sholeh.
Kiai Sholeh adalah salah satu tokoh yang terdapat di  buku” Pesantren Dongeng”. Buku yang menurut saya istimewa, jalan cerita yang mengalir begitu saja, dan tak ada kosa kata yang rumit dan buat kepala sakit, he..he......:D


 Buku “Pesantren Dongeng” berkisah tentang tiga orang pemuda : Sarimin, Madrais, dan Pardi yang berguru kepada seorang kiai yang bernama Kiai Sholeh. Kiai sholeh tinggal di Desa Bulusari dan memiliki sebuah mushola kecil di dekat rumahnya. Di mushola inilah Kiai Sholeh mengajarkan ilmu agama kepada mereka.

Jika pada umumnya, orang belajar ilmu agama dengan cara membaca Al-Qur’an, mengkaji hadist, atau membaca kitab kuning maka Kiai Sholeh punya cara istimewa untuk mendidik murid-muridnya. Kiai Sholeh menyampaikan pembelajarannya lewat dongeng. “Pesantren Dongeng”, begitulah murid-muridnya menamakan kegiatan belajar mereka.
 







Dongeng-dongeng yang dituturkan Kiai Sholeh sering ditunggu-tunggu oleh Sarimin, Madrais, dan Pardi. Dongeng yang disampaikan oleh Kiai Sholeh sederhana dan tidak membuat jenuh mereka. Sembari selesai mendongeng, Kiai Sholeh akan menjelaskan makna dari dongeng yang ia sampaikan. 

Salah satu murid kiai sholeh yang menarik perhatian oleh tingkah polahnya yang lugu dan lucu adalah Sarimin. Sarimin punya watak yang tak biasa karena ia bisa membuat suasana pesantren mereka penuh warna oleh sikap serta celetukannya.








Kiai Sholeh kerap kali juga mendapatkan lontaran-lontaran pertanyaan dari ketiga muridnya tentang dongeng yang telah usai diceritakan. Pertanyaan yang terdengar  lugu, kadang menggelitik, dan terkadang membuat mereka merenungi maknanya lebih dalam lagi. 

Suatu saat Sarimin pernah bertanya  kepada Kiai Sholeh apa bunuh diri itu diperbolehkan, lain waktu Sarimin bertanya apa masih ada gunanya berbuat baik di dunia ini sementara dunia dipenuhi dengan orang-orang yang berbuat kejahatan. Dengan sabar sang kiai akan menjawab pertanyaan demi pertanyaan. 





 Dongeng dari Kiai Sholeh juga menjadi sebuah jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh sang murid. Seperti yang dialami oleh Madrais, ia merasa dunia tak adil kepada dirinya. Mengapa ada orang –orang yang tinggal di rumah mewah sementara ia tinggal di rumah sederhana. 

Serta Pardi yang mengadu kepada Kiai Sholeh oleh permintaan kakak perempuannya yang minta wirid agar anak kakaknya tidak lagi mendapat angka merah di raport. Kiai sholeh begitu mengerti akan perasaan murid-muridnya.






Sekali lagi, dongeng dari Kiai Sholeh mengantarkan ketiga murid-muridnya untuk menemukan setitik cahaya dihutan lebat permasalahan – permasalahan yang hadir di dunia mereka, menumbuhkan semangat mereka untuk tetap bersikap sabar dan kuat  menghadapi tiap ujian kehidupan yang datang. Oh, jangan lupa dongeng Kiai Sholeh juga bisa mengundang senyum dan tawa bagi tiap pembacanya. ^_^






“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang..”
( Pesantren Dongeng-halaman 43 )

 “........jangan hanya menuntut orang lain agar berubah sesuai dengan keinginan kita, tetapi kitalah yang harus berubah.”
( Pesantren Dongeng-halaman 170 )


“kualitas seseorang bisa dilihat dari apa yang diberikan kepada orang lain...”
( Pesantren Dongeng-halaman 64 )

“.......Dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
( Al-Qashash : 77 )


Yups....semoga sinopsis yang saya tulis ini bisa memberi manfaat bagi teman-teman semua. Aminn...

Detail Buku :
Judul Buku                : Pesantren Dongeng
Pengarang                : Awang Surya
Penerbit                    : Zaman
Jumlah Halaman        : 224
ISBN                        : 978-979-024-270-8

Sampai jumpa di postingan berikutnya
Have a nice day for all  ^_^





Pen Tool SAI ku "Sherlock Holmes"

$
0
0


Jangan membuat seseorang  menjadi pahlawan Watson,
 pahlawan tidak ada.
Dan jikapun ada, aku bukan salah satu yang termasuk didalamnya.

“Sherlock Holmes”

Mendengar nama Sherlock Holmes mungkin tak asing lagi bagi para penggemar cerita-cerita detektif hingga pecinta filmnya. Saya adalah salah satu penggemar detektif pintar sekaligus penyendiri ini. Penyendiri disini maksudnya tidak mempunyai banyak teman. Satu-satunya sahabat yang ia miliki adalah John Watson, seorang mantan tentara sekaligus dokter di angkatan darat. 


Kemarin, saya baru saja menonton filmnya yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch. Meski kecewa karena jalan ceritanya tidak sama di novel, saya tertarik untuk menggambarnya dengan menggunakan aplikasi pen tool sai.
Nah berikut hasilnya :






Sinopsis Novel "The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling"

$
0
0





Jika ada kisah seorang bayi  yang dipelihara monyet kita kenal dengan nama Tarzan, lalu juga ada bocah laki-laki bernama  “Mogwli”  yang  diasuh oleh kelompok serigala,  maka tentu  kisah sebuah keluarga yang memelihara  anak-anak “incorrigible” atau anak yang tak bisa diperbaiki karena mereka mempunyai kelakuan mirip serigala juga ada kisahnya.


Kisah tersebut bisa kita temukan di buku The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling, atau terjemahannya Anak-Anak yang Tidak Bisa diperbaiki Dari Tempat Ashton, Lolongan Misterius. Sudah lama saya telah selesai membaca buku ini, dan akhirnya sekarang saya dapat menuliskan  sinopsisnya. Senangnya ^_^



The Incorrigble Of Children Of Ashton Place, The Mysterious Howling ceritanya berawal dari seorang gadis belia yang baru berusia lima belas tahun dan baru saja lulus dari sekolah akademi keputriannya di Swanburne. Gadis itu bernama Penelope Lumley, gadis cerdas dan pemberani.  Penelope sedang membutuhkan sebuah pekerjaan yang cocok dengan kemampuan yang ia miliki. Atas saran dari Miss Mortimer, guru di tempatnya bersekolah tersebut  ia berangkat ke kediaman  Keluarga Ashton dengan melamar sebagai seorang pengajar.



Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang dipasang di surat kabar tersebut, Keluarga Ashton membutuhkan seorang pengajar energik untuk tiga orang anak bersemangat, dan lebih diutamakan berpengalaman dengan binatang. 

Kediaman Keluarga Ashton sangat megah juga tenang, karena  terletak jauh dari perkotaan.   Lady Constance telah diberitahu akan kedatangan Penelope. Tanpa banyak basa-basi, sang lady melakukan  serangkaian wawancara pada Penelope. Akhirnya ia pun diterima sebagai seorang pengajar di kediaman Keluarga Ashton.  Keluarga Ashton hanya terdiri dari Lady Constance dan suaminya, Lord Fredrick Ashton, sisanya para pembantu. 



Menyangka bahwa tiga orang anak yang akan menjadi muridnya adalah anak-anak dari sang nyonya rumah, Penelope sangat senang karena ia juga menyukai anak-anak. Ia membayangkan bagaimana nanti suasana yang menyenangkan akan tercipta di kelasnya.

Ketika ia sedang menata barang-barang yang ia bawa di kamar yang telah disediakan di rumah tersebut, tanpa sengaja ia mendengar lolongan anjing—beberapa ekor anak anjing—terdengar sepertinya mereka kesakitan.

Tergerak oleh rasa penasaran dari mana sumber suara itu, membawa Penelope sampai ke sebuah gudang kayu dengan Mrs.Clarke, pelayan di rumah Keluarga Ashton yang tengah berada di depan gudang tersebut. Wajahnya panik dan ia menghalangi Penelope agar jangan masuk ke dalam gudang. Menyangka bahwa di dalam gudang itu ada beberapa ekor anak anjing yang terluka juga rasa sayangnya kepada hewan  membuat Penelope nekat masuk  kedalamnya.

Bukan tiga ekor anak anjing yang ada dihadapannya melainkan tiga orang anak manusia. Lebih tepatnya dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan menatapnya dengan rasa ketakutan. Mereka bertingkah layaknya seekor anak serigala, tanpa bisa mengeluarkan sepotong kalimat bahasa manusia.



Rasa terkejut penelope berganti oleh rasa iba pada anak-anak itu. Siapa yang menyangka bahwa tiga orang anak yang akan menjadi muridnya bukan sekedar anak-anak biasa melainkan “anak-anak ajaib.”
Lalu bagaimana suka duka Penelope mengurus dan mengajari anak-anak incorigble ini? :D
..............................................................................................................................................

Sewaktu saya membaca buku ini, ada beberapa kalimat didalamnya yang berisi lelucon yang mungkin bagi beberapa orang tidak terlalu begitu menghibur, namun bagi saya menghibur dan sesekali membuat saya mengulum senyum.

Saya menikmati bagaimana tokoh Penelope yang begitu cerdik menangani tiap masalah yang dihadapinya dengan cara berimajinasi  sebagai tokoh-tokoh di buku-buku cerita yang telah dibacanya. Dia menikmati tiap masalah yang datang padanya tanpa harus merasa terlalu terbebani.mungkin kita juga bisa belajar dari nona Penelope Lumley bukan? ^_^

“Semua buku dinilai dari sampulnya sampai mereka dibaca”
( The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling – halaman 14 )

“Tak ada hal yang bagus yang pernah dipelajari dari menguping, jadi pikirkan saja urusanmu dan biarkan orang lain memikirkan urusannya sendiri.”
( The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling - Halaman 95 )

Kadang-kadang tindakan yang paling bijaksana adalah dengan hanya menunggu dan melihat apa yang terjadi selanjutnya.
( The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling - Halaman 288 )




Detail Buku
Judul : The Incorrigble of Children of Ashton Place, The Mysterious Howling
Pengarang : Maryrose Wood
Penerbit: Ufuk Fiction, Cet.1
Tahun : 2012
Jumlah Halaman :294 Halaman
ISBN : 978-602-9346-40-4





"Lineart" Pelajaran Tak Terlupakan

$
0
0


Sesuatu yang saya tak sukai dan sulit untuk saya pelajari ternyata bisa saya kerjakan itu adalah membuat lineart. Saya senang sekali menggambar, baik dengan media kertas maupun dengan sebuah aplikasi. Meski gambar yang saya hasilkan belumlah dikatakan menakjubkan , sangat indah, atau sangat seni. Tapi, bagi saya gambar yang saya buat sudah lebih bagus dari hari kemarin.


Saya telah mengenal aplikasi Pen Tool SAI dari tahun 2014. Namun, sayangnya saya belum maksimal untuk mempelajari nya. Hingga tahun 2015 saya mulai melanjutkan kembali untuk mempelajarinya. Belajar secara otodidak banyak sekali kesulitannya.

Sering kali tutorial yang ingin saya pelajari tak bisa saya praktekkan dan saya tak mempunyai  teman di sekitar saya yang menguasai aplikasi ini.
Akhirnya, setelah mencoba kembali dan menemukan seorang teman yang bisa berbagi ilmunya kepada saya, sedikit demi sedikit saya mulai mengerti bagaimana membuat lineart, salah satu dari sekian banyak hal yang paling sulit saya pelajari.

Berikut hasil belajar saya, meski saya harus lebih banyak latihan dan belajar lagi...
Special thanks to
My sensei “Andhika Sintink” atas pemberian aplikasinya
my friends and my master “Yayan Hadiansyah Yoshioka”, atas ilmunya juga kesabarannya :D














Sinopsis Novel Tales of Terror and Mystery

$
0
0





Membaca novel bergenre misteri ( detektif ), pembaca biasanya menjumpai isi cerita tentang metode penyelidikan, motif dan cara pembunuhan. Umumnya, orang-orang akan menilai novel bergenre misteri ( detektif ) identik dengan kekerasan dan darah. Apakah seperti itu? Padahal, novel bergenre tersebut tidak selalu berisi hal-hal menyeramkan--mengerikan.
Sebaliknya, bisa menjadi sebuah kisah menarik yang bukan hanya mengisahkan tentang kejahatan tetapi juga menampilkan sisi lain dari berbagai tindak kejahatan. 

Novel detektif yang menjadi favorite saya adalah semua karya dari Sir Arthur Conan Doyle. Sebagai penggemar karya Sir Arthur Conan Doyle, saya selalu dibuat kecanduan kisah-kisahnya. Juga  sedapat mungkin mengkoleksi buku-bukunya. Terlebih dulu saya mengenal karya-karyanya lewat tokoh “Sherlock Holmes,” detektif jenius dan rendah hati namun tak menyukai bersosialisasi.

Kisah-kisah di dalamnya membuat saya takjub, dengan menuturkan cerita yang tak hanya berisi kejahatan melulu tetapi juga berbagai hal. Bagaimana pembaca bisa dibuat bersimpati atas seorang pembunuh, terkadang tersentuh oleh pengakuan jujur seorang yang telah bergelimang dalam pekatnya kejahatan, atau dibuat serba salah bagaimana seseorang yang baik akhirnya menjadi jahat bukan karena ia menginginkannya.    

Kali ini saya akan menulis sebuah sinopsis novel karya Sir Arthur Conan Doyle yang tak kalah menyentuhnya untuk dibaca. Lewat  novel “Tales of Terror and Mystery”, kita akan mendengarkan “dongeng-dongeng” pendek tentang teror dan misteri dari berbagai peristiwa kehidupan.  

Di novel Tales of Terror and Mystery  terdapat dua belas cerita pendek yang terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berjudul “Kisah-Kisah Teror”  berisi enam buah cerita pendek, dan bagian kedua berjudul “ Kisah-Kisah Misteri” juga berisi enam buah cerita pendek.



Pada bagian pertama “Kisah-Kisah Teror” dibuka dengan kisah yang berjudul “ Corong Kulit.” Lionel Dacre baru saja membeli sebuah barang antik berupa sebuah corong yang terbuat dari kulit binatang. Dacre adalah seorang kolektor barang-barang antik—bahkan bernilai magis, seseorang yang menghabiskan seluruh hidup serta kekayaannya hanya untuk mempelajari serta mengkoleksi barang-barang tersebut.

Suatu hari, ia meminta temannya yang kebetulan menginap dirumahnya untuk tidur dengan corong kulit yang baru dibelinya. Menurut Dacre, sebuah barang—barang kuno memiliki jiwa di dalamnya yang menyangkut pemiliknya maupun peristiwa yang berhubungan  erat dengan barang tersebut. Intinya, saat ia akan tidur ia selalu meletakkan setiap barang yang baru dibelinya untuk melihat barang tersebut hadir di dalam mimpinya dan peristiwa apa yang terjadi.

Akhirnya, sang teman pun menyetujui permintaannya meski dalam hati kecil sang teman agak ragu ia akan mengalami mimpi yang berhubungan dengan corong kulit tersebut. Malam telah tiba,  sang teman tidur di sofa. Sendiri  dan hanya ditemai cahaya temaram lilin. Rasa kantuk mulai menyerangnya, hingga ia bermimpi melihat sebuah adegan penyiksaan yang mengerikan menggunakan corong kulit itu.



Ada juga sebuah cerita yang berjudul “Kasus Lady Sannox,” pembaca akan dibuat terperangah bagaimana pembalasan dari sang suami  atas perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya. Dari   “Kasus Lady Sannox,” pembaca akan bertemu dengan “Kucing Brazil” sebuah kisah menegangkan. Seorang  pemuda  yang harus tidur selama satu malam di kandang hewan buas bahkan hampir menjadi santapan hewan itu akibat tipu daya sepupunya. 

Sedangkan pada bagian  berjudul “ Kisah-Kisah Misteri,” kisah dibuka dengan rencana menghilangkan nyawa seseorang atas suruhan pihak-pihak yang tak menginginkan kedatangannya ke London. Lalu disusunlah strategi bagaimana cara melenyapkan orang tersebut tanpa menimbulkan kecurigaan dan perhatian khalayak ramai. Kisah tersebut terangkum dalam “Hilangnya Kereta Khusus.”


 
pembaca akan dibuat tersenyum mendapati  seorang dokter yang pada awalnya melamar sebuah pekerjaan menjadi penyelamat rumah tangga sebuah keluarga pada kisah “Si Pemburu Kumbang.” Nah, sampailah kita pada kisah favorit saya diantara kedua belas cerita pendek ini. kisah itu berjudul “MisteriKotak Berhias.” 



Apakah teman-teman ingat cover depan novel ini yang telah dilihat paling awal tadi? Sebuah cover yang begitu menawan dengan gambar sebuah kotak berhias disampingnya tergeletak sekuntum mawar. Awalnya saya juga heran—novel detektif tapi mempunyai cover yang begitu membuat saya jatuh hati. Ada apa dibaliknya?

Terjawab sudah  rasa heran saya ketika membaca cerita “Misteri Kotak Berhias.” Cerita yang luar biasa, romantis, serta menyentuh bagi saya. Bagaimana  perjuangan seorang suami yang bertahan agar tak mengulangi perbuatan di masa lalunya dengan mendengarkan fonograf. Fonograf yang berisi pesan sang istri sebelum meninggal. ^_^ mata saya sempat berkaca-kaca membaca kisah ini.

Lalu, pertanyaannya untuk teman-teman semua,
“Masihkan novel  detektif  identik dengan kekerasan dan darah?” ^_^

*****

“Dukun pada hari kemarin adalah profesor pada hari esok. Bahkan, hal-hal yang aneh dan sukar dipahami seperti mimpi, pada waktunya akan berubah kadarnya menjadi sistem dan pengaturan.”
( Tales of Terror and Mystery- halaman 12)

“Menurut teoriku, benda apa pun yang berhubungan erat dengan serangan emosi manusia yang meledak-ledak, entah itu kegembiraan atau kesakitan, akan menyimpan atmosfer atau hubungan tertentu sehingga benda itu mampu berkomunikasi dengan pikiran yang peka. Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa pikiran yang peka disini adalah pikiran yang tidak normal, malah pikiran yang terlatih dan terdidik seperti yang kau dan aku miliki.”
( Tales of Terror and Mystery – halaman 15)


“Aku tersenyum pada rasa iri, dan tidak memedulikan rasa benci,  tapi rasa belas kasihan lebih daripada apa yang mampu kuhadapi.”
( Tales of Terror and Mystery – halaman 271 )



Detail Buku
Judul : Tales of Terror and Mystery
Pengarang : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit: Bukune
Tahun : 2012
Jumlah Halaman : 340 halaman
ISBN : 602-220-067-9


Sinopsis Novel "Theodore Boone, Abduction ( Penculikan)"

$
0
0

 Uwaaahhh......apa kabarnya blogku tersayang? Sudah lama diriku tidak menjenguk kabarmu, -_- karena akhir-akhir ini saya lebih fokus sama menggambar. Lebih tepatnya berlatih menggambar agar hasil gambar saya lebih bagus lagi. 

Tak disangka, jika sudah menggambar dan mood saya sedang bagus pekerjaan lain jadi terbengkalai. Rencana ingin menuliskan sesuatu di blog ditunda, ditunda, dan ditunda terus. Akhirnya, saya memutuskan agar jangan ditunda lagi. Memang, blog saya sedikit sekali pengunjungnya, namun semangat untuk menulis dan membagikan sesuatu yang semoga bermanfaat bagi para pembaca tidak pernah luntur di hati saya. Amiin.....:)

Kegiatan yang baru saja selesai saya jalani adalah membaca sebuah novel. Maka , saya akan menuangkan sinopsisnya untuk teman-teman semua. Sekaligus  agar blog saya bisa update sesuatu yang baru didalamnya, he..he....

Novel bergenre detektif tetap menjadi pilihan bacaan favorite saya. Jika selama ini saya telah akrab dengan  Sir Arthur Conan Doyle lewat tokoh Sherlock Holmesnya , Edgar Allan Poe dengan tokoh Dupin sang detektif asal Prancis, dan Agatha Christie dengan Hercules Poirotnya. Maka nama John Grisham dengan  Theodore Boone saya baru mengenalnya. 




Lewat novel yang berjudul “Theodore Boone, The Abduction ( Penculikan), sang author John Grisham akan memperkenalkan kita kepada seorang bocah laki-laki  berumur tiga belas tahun yang senang belajar tentang hukum,dan beberapa kali terlibat masalah hukum didalamnya. ^_^

Kisah dibuka dengan kejadian heboh yang terjadi  di Kota  Strattenburg tiba-tiba gempar dengan hilangnya seorang gadis yang bernama  April Finnemore. Mengingat  bahwa kota itu tidak terlalu besar hingga kabar tersebut dengan mudahnya tersebar kemana-mana.  April diketahui hilang dari rumah pada tengah malam antara pukul 21.15. orang  terakhir yang berbicara dengan April adalah Theodore Boone. Theo, sahabat satu-satunya April dan teman satu sekolahnya. 

Ketika mengetahui sahabat baiknya tiba-tiba hilang dari rumah, Theo pun merasa wajib ikut serta dalam menemukan April Finnemore. Jiwa detektif  Theo pun bangkit. Mereka terakhir berbicara hanya lewat sms. Dari pesan itu bisa diperkirakan bahwa April masih dalam keadaan baik-baik saja.
April Finnemore, gadis yang tak begitu menonjol di lingkungan sekolahnya. Memiliki kedua orangtua yang bermasalah.  Ibunya, tak selalu berada di rumah yang harus bekerja dan meninggalkan April seorang diri setiap malam. Sedangkan  Ayah April, bekerja sebagai musisi di sebuah band yang hanya berisi orang-orang tua yang selalu berpergian dari satu   klub ke klub lainnya.


Dengan keadaan tanpa kedua orang tua di rumah malam itu, April menghilang tanpa satupun yang mengetahui keberadaannya. Tak satupun barang-barang di dalam kamar April dan di rumah ada yang hilang, kecuali telah dipastikan ia sempat diizinkan mengganti piyamanya  dengan pakaian lain dan sebuah jaket yang hilang dari  dalam lemarinya. 

Keadaan menjadi membingungkan, ketika pihak kepolisian menemukan bahwa tak ada tanda-tanda pintu atau daun jendela yang dibuka secara paksa. Semua masih terkunci.  Entah bagaimana sang penculik bisa memaksa gadis itu membukakan pintu untuknya. Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kemungkinan April mengenal  sang penculik.


Kedua detektif terkenal di kota  Strattenburg, Slater dan Capshaw  diminta pihak kepolisian untuk membantu memecahkan kasus ini. Mereka  langsung bertindak dengan menemui Theo, orang yang terakhir  yang berbicara dengan April. Kedua detektif ini juga tak menemukan petunjuk yang begitu berarti  untuk menemukan April. 

Disisi lain, Theo dan teman-teman sekolahnya menyusun rencana untuk menyusuri jalan-jalan dengan bersepeda untuk mencari April. Mereka bahkan menyebarkan selebaran-selebaran yang berisi foto April.  Mereka melakukannya dengan gencar. 

Kepolisian turut mengintrogasi ibu gadis hilang itu, menanyakan apakah ada telepon masuk dari orang asing yang meminta sejumlah uang tebusan. Karena, biasanya sebuah penculikan disertai dengan permintaan uang tebusan. 
Keluarga April Finnemore bukanlah keluarga yang berada, apalagi sampai mempunyai musuh. Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah dengan ditemukannya petunjuk baru beberapa  surat dari Jack Leeper, sepupu jauh  ibu April di kamar gadis itu. Fakta, gadis itu beberapa kali pernah mengirimkan surat dan sempat membalasnya sewaktu Jack masih belum kabur dari penjara. 



Tuduhan langsung ditujukan pada Jack Leeper, yang kebetulan  pada hari kaburnya tahanan tersebut bertepatan dengan hilangnya April Finnemore. Lalu, ditemukan kembali penemuan mayat yang telah hancur  di dalam sungai. Jaket  yang melekat pada tubuh sang mayat menunjukkan jaket tersebut sama dengan jaket yang hilang di kamar April.

Berhasilkah usaha Theo menemukan kembali sahabat karibnya?
Berhasilkah pihak kepolisian menyelamatkan nyawa April Finnemore?

“saya menginginkan apa yang diinginkan setiap anak—rumah dan keluarga yang normal. Tapi bukan itu yang saya miliki. Kehidupan kami memang tidak normal dan saya sudah belajar menerimanya. ..........
(Theodore Boone, The Abduction - halaman 225 )
Detail Buku
Judul : Theodore Boone, The Abduction
Pengarang : John Grisham
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Jumlah halaman : 230

Paint Tool SAI & My Arts

$
0
0
Hallo semuanya......^_^ moga dalam keadaan baik-baik saja. Hmm..lagi-lagi sudah beberapa minggu saya tidak mempostingkan sesuatu di blog saya. -_- Akhirnya setelah dipikir-pikir, saya mempostingkan beberapa buah gambar dari hasil latihan saya menggunakan Paint Tool SAI. Meski, masih belum bisa membuat karakter sendiri, moga suatu hari saya bisa bagus dalam menggambar.

Yupss silahkan menikmati gambar-gambar di bawah ini, ^_^
sampai jumpa di postingan berikutnya.



























Sinopsis Novel Wilma Tenderfoot dan Kasus Jantung yang Beku

$
0
0





Kesan pertama sewaktu saya akan membaca buku ini adalah sebuah buku bergenre detektif yang dikemas untuk anak-anak lengkap dengan ilustrasinya yang manis. Jadi, membayangkan tokoh utamanya seorang anak perempuan yang  akan mengalami bahaya hingga mengancam nyawanya tidak terlintas di dalam pikiran saya.
Sewaktu mulai membaca, saya mendapati cerita ini lebih dari sekedar cerita anak-anak. Saya tidak akan menemui tokoh di dalam cerita yang hidup penuh kebahagiaan, atau sang tokoh utamanya melewati hari-hari dengan keceriaan. Tidak sama sekali.

Jalan cerita benar-benar menarik dan banyak hal-hal yang tak terduga  terjadi terjalin di lembar ceritanya. Dilengkapi ilustrasi yang manis serta sebuah peta sebuah pulau di halaman awal, agar para pembaca bisa benar-benar merasakan petualangan dalam membaca. Dengan cara penceritaan unik, karena sering kali pada setiap akhir bab, sang pengarang mengajak para pembaca  mengutarakan perasaannya atas cerita yang ia tuturkan.
Sungguh menarik bukan! Dan satu lagi ending yang penuh kejutan telah menanti para pembaca. Saya benar-benar tertipu atas tebakan di akhir cerita ini....he..he...^_^  



“Wilma Tenderfoot dan Kasus Jantung yang Beku” bercerita tentang seorang anak perempuan yang berusia delapan tahun yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan di kota Lowside. Wilma Tenderfoot begitu namanya. Meski ia sering kali membuat beberapa kekacauan di panti akibat permainan detektifnya  guna memecahkah masalah-masalah yang terjadi disekitarnya. Meski hasil permainan itu selalu berakhir gagal, ia tetap bertekad menjadi seorang detektif yang terkenal suatu hari nanti seperti detektif pujaannya Theodore P.Goodman.

Theodore P.Goodman, detektif terkenal yang telah menangani banyak kasus dan selalu berhasil. Wajahnya dimuat di surat-surat kabar kota. Wilma tenderfoot pun tak ketinggalan akan berita sang idolanya  dan mengkliping cerita  tiap aksi detektif itu memecahkan masalah di suatu kasus.

Sudah menjadi peraturan di panti asuhan tersebut, tiap anak akan dikirim keluar dan bekerja pada seorang majikan dalam jangka waktu tertentu. Peraturan ini ditujukan agar anak-anak panti mendapat pengalaman dalam hal bekerja. Wilma sangat bersemangat, ketika tiba gilirannya. Ia tidak gentar dan ketakutan  seperti anak-anak panti lainnya.  Wilma telah menantikan ia akan keluar dari panti. Melihat bagaimana pemandangan diluar sana sekaligus mengembangkan bakatnya sebagai detektif. 

Wilma dikirim ke sebuah kota bernama Farside. Di kota ini, Wilma tinggal bersama majikannya yang bernama Mrs. Waldock. Dimulailah hari-hari Wilma yang penuh dengan pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan. Mrs. Waldock bukanlah seorang majikan yang ramah dalam memperlakukan Wilma, tapi ia juga bukan seorang yang majikan kejam. Di rumah Mrs.Waldock Wilma menemukan seorang “teman” seekor anjing dekil yang selalu setia menemani Wilma kemanapun ia pergi. Pickle, nama sang anjing itu.

Hingga suatu hari, Wilma menyadari bahwa detektif pujaannya Theodore P.Goodman tinggal tak jauh dari kediaman Mrs.Waldock. Betapa senangnya ia menyadari bahwa ia bisa bertemu dengan detektif terkenal itu. Pertemuan Wilma dan Theodore P.Goodman begitu tiba-tiba, sehingga Theodore agak sedikit terganggu oleh tamu tak diundang ini. Wilma sangat ingin menjadi anak didik Theodore, namun Theodore tak ingin mempunyai anak didik. 



Di tempat lain, seorang pria bernama Alan Katzin dan bibinya telah terbunuh. Kedua orang tersebut ditemukan dengan jantung yang membeku. Belum diketahui siapa orang yang telah membunuh mereka. Terbunuhnya Alan Katzin bertepatan dengan hilangnya sebuah permata yang ditemukannya. Rencananya, permata tersebut akan disumbangkan kepada pihak museum daerah. Theodore P.Goodman diminta untuk menangani kasus yang aneh ini. Belum diketemukan alat bukti pembunuhan tersebut membuat kasus ini bertambah rumit. 

Wilma yang tak pernah menyerah untuk menjadi anak didik Theodore P.Goodman selalu membuntuti diam-diam bahkan secara terang-terangan kemana saja langkah Theodore. Thedore yang harus bekerja keras untuk menuntaskan kasus pembunuhan itu dibuat repot dengan kehadiran Wilma. Namun, di sisi lain Theodore malah tertolong berkat petunjuk-petunjuk kecil yang Wilma temukan untuk mengarah ke pelaku pembunuhan Alan Katzin dan bibinya. 

Semakin mereka mendapati petunjuk-petunjuk yang lain, bahaya pun semakin mengintai Theodore dan Wilma. Bayang-bayang pembunuh mulai menghampiri Wilma dengan terbunuhnya sang majikan, Mrs.Waldock. Lantas, apa hubungan Mrs.Waldock dengan pembunh tersebut?

“Ketamakan. Sunggguh dapat mengubah lelaki terhebat sekali pun.”
                          ( Wilma Tenderfoot dan Kasus Jantung yang Beku-halaman 275 )



Detail Buku
Judul Buku : Wilma Tenderfoot dan Kasus Jantung yang Beku
 Pengarang : Emma Kennedy
Jumlah halaman : 301 halaman
Tahun : 2010
Penerbit : Matahati






Paint Tool SAI "My Works-Redrawing"

Sinopsis Buku "101 Alasan Untuk Bahagia, Menjadi Pribadi yang Lebih Bahagia "

$
0
0



“Mereka yang tahu cara bersyukur adalah
mereka yang bisa menikmati keindahan dunia dan arti kebahagiaan hidup”
( anonim )

“Bahagia” adalah kata yang ingin setiap orang mampir didalam kehidupan mereka. Bukan hanya sekedar kata tetapi juga sebuah perasaan, sebuah rasa yang ingin didapatkan oleh tiap hati. Ada bahagia yang diinginkan semua orang, maka kesedihan dan penderitaan adalah sesuatu yang sama sekali tak diinginkan setiap orang. Namun, jika tidak ada kesedihan—penderitaan bagaimana mungkin “ADA” kebahagiaan. Kebahagiaan akan selalu berdampingan dengan penderitaan. Seperti  seorang manusia dengan bayang-bayang dirinya. 


Kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil sampai hal-hal paling besar yang terjadi didalam kehidupan. Begitu pun  sebaliknya dengan kesedihan dan penderitaan. Nyatanya, seringkali kita lebih mudah menjadi pribadi yang tak berbahagia seolah-olah kebahagiaan benar-benar jauh dari mata kita. Banyak waktu, pikiran, dan perasaan  terkuras hanya untuk kita habiskan dengan mengingat-ingat kesedihan. Kita mulai memenuhi hati dengan rasa kesedihan yang makin lama makin besar bongkahannya. Sedikit demi sedikit  kebahagiaan mulai terkikis hingga kita tak bisa melihat lagi kebahagiaan. Lupa bahwa kebahagiaan tidak akan pernah benar-benar hilang apalagi sampai meninggalkan kita.
 
Lantas, jika anda ditanya apa yang membuat anda bahagia dalam hidup ini, apakah anda bisa menjawabnya secepat anda memaparkan semua keluhan dan penderitaan yang anda alami?
Mungkin ada yang langsung menjawabnya dengan yakin apa yang membuatnya bahagia, ada yang menjawabnya dengan ragu-ragu apakah hal itu benar-benar membuatnya bahagia, ada yang berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab, dan ada yang tidak tahu sama sekali jawabannya.  

Meski, kita belum sepenuhnya mengerti apa yang membuat kita bahagia, kita ingin mendapatkan kebahagiaan sebagaimana orang lain ingin dapatkan. Akan tetapi, kebahagiaan pada tiap orang itu berbeda. Bervariasi. Sederhananya, semua orang ingin bahagia. 

Lewat buku “101 Alasan Untuk Bahagia” karya Mukhammad Faris Hazim, disini kita bisa menemukan beragam alasan untuk menjadi bahagia dari bermacam-macam orang dengan berbagai latar belakang berbeda. Sembari membaca alasan mereka memilih menjadi bahagia, terkadang--hampir sering kali kita akan mendengarkan kehidupan yang telah mereka jalani. 

Pengalaman-pengalaman dari tiap orang melewati rasa sakit disebabkan keterpurukan, bayang-bayang hitam masa lalu,  berapa banyak air mata tertumpah lalu bangkit untuk menghapusnya, dan waktu yang mereka habiskan untuk sadar dan memanggil kembali kebahagiaan di dalam hidup mereka.




Kadang-kadang alasan yang mereka paparkan untuk merasa bahagia membuat kita tersenyum mendapati bahwa kebahagiaan datang dari sesuatu yang remeh lagi kecil. Kadang tertawa bagaimana orang lain bisa bahagia hanya dengan tindakan sederhana, dan terkadang diam-- merenung sembari terharu melihat bagaimana orang lain akhirnya bisa meraih dan menyadari bahwa ia bisa bahagia.

Berikut ini, beberapa kutipan yang saya ambil dari buku “101 Alasan Untuk Bahagia” :

·         Saya bahagia karena ... saya baru saja selesai membaca buku yang bagus.
·         Saya bahagia karena...setelah 11 TAHUN berusaha, akhirnya saya hamil.
·     Saya bahagia karena... saya memilih untuk “Bahagia”. Saya tahu itu terdengar biasa, tapi, sungguh, sikap kitalah yang membuat semua perbedaan di dunia ini. Aku mungkin tak bisa merubah keadaaan atau peristiwa dalam hidupku saat ini, tapi bagaimana aku memilih untuk menerima keadaan, itu yang terpenting.

Kebahagiaan tidaklah terjadi begitu saja kepada kita.
Kita harus memilih untuk bahagia dan terus memilihnya setiap hari.
( Henri Nouwen )

·         Saya bahagia karena... obat antidepresi saya bekerja.
·     Saya bahagia karena... saya kembali “KULIAH” pada usia “47” dan menemukan hal-hal baik yang tidak pernah terbayang sebelumnya.
·         Saya bahagia karena...lelucon saya membuat pasien tertawa dan tersenyum (   saya seorang perawat ).
·    Saya bahagia karena...memilih untuk tetap hidup ketika saya ingin bunuh diri. Kehidupan telah berubah menjadi perjalanan indah dan saya bersyukur menjadi bagian darinya. Saya sudah menikah. Kami punya rumah. Kami berdua bekerja. Kami memiliki tiga kucing yang mengagumkan. Saya senang. Saya mencintai hidup dan aku mencintai diriku.

Orang yang bijaksana adalah
mereka yang tidak berduka cita pada hal-hal yang tidak ia miliki,
 dan merasa bahagia dengan apa yang telah ia miliki.
( Democritus )

·         Saya bahagia karena...saya hidup cukup lama untuk menemani cucu.
·       Saya bahagia karena...seorang wanita mau meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan pecundang seperti saya lewat SMS.
·         Saya bahagia karena...istri saya mau bermain video game dan menonton anime dengan saya.

·         Meski saya kadang-kadang benci dilahirkan, saya tidak pernah berpikir serius untuk bunuh diri karena hidup sering kali cukup menyenangkan dan selalu sangat menarik. Ini seperti setiap makhluk, setiap bintang dilangit, dan setiap setitik debu. Mereka adalah faktor pendukung dalam film, mustahil tidak memiliki awal atau akhir, selalu ada tujuan atau makna. Sungguh menakjubkan dan luhur, saya menyukainya.

Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum
tetapi
tersenyumlah untuk bahagia
( Dr.Aid Abdullah al-Qarni )

Walau terkadang sulit untuk menjadi bahagia karena berbagai alasan-alasan didalam hidup ini, semoga kita tak lupa bahwa ( teruntuk saya juga  ^_^ ) ada beribu alasan untuk kita juga menjadi bahagia. Bahagia adalah karunia bagi mereka yang bisa melihatnya, meraihnya, dan menyadarinya. Semoga kita bisa berbahagia untuk kini dan nanti. Bukan hanya “sekedar” bahagia tetapi benar-benar bahagia. Aamiiin....:)

Special Thanks to“Mukhammad Faris Hazim” atas pemberian buku ini, atas ditulisnya buku yang inspiratif ini. Semoga karya – karyamu bisa bermanfaat untuk banyak orang, dan mengubah dunia di sekelilingmu menjadi lebih baik lewat goresan-goresan penamu. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dinantikan karya berikutnya darimu teman ^_^


 Detail Buku :
Judul Buku : 101 Alasan Untuk Bahagia
 Pengarang : M.F.Hazim
Jumlah halaman : 192
Tahun : 2015
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia
ISBN : 978-602-394-019-6

Dongeng Klasik : Kisah Seorang Malaikat Oleh "Hans Christian Andersen"

$
0
0





“Kapan pun ada anak-anak baik yang meninggal, seorang malaikat Tuhan turun dari surga untuk membawa anak yang meninggal itu dengan membopongnya, merentangkan sayap putih besarnya, dan terbang membawa anak itu ke semua tempat yang disukai anak itu semasa hidupnya. Kemudian, malaikat itu mengumpulkan sekumpulan bunga, yang dia bawa kepada Yang Maha Kuasa, sehingga bunga-bunga itu bisa mekar dengan jauh lebih indah  di surga daripada ketika mekar di bumi. 
Dan Yang Maha Kuasa pun mendekap bunga-bunga itu ke dalam hati-Nya. Dia hanya mencium bunga yang paling menyenangkannya. Dan bunga yang dicium itu mendapatkan kemampuan untuk bersuara, sehingga bunga itu bisa bergabung dalam nyanyian paduan suara para orang terbekati.

Kata-kata tersebut diucapkan oleh seorang malaikat Tuhan, ketika dia membawa seorang anak yang telah meninggal ke surga, dan anak itu mendengarkan malaikat itu seolah-olah sedang bermimpi. Kemudian mereka melewati sebuah tempat yang sangat terkenal dimana anak itu biasa bermain, juga kemudian mereka melewati taman-taman indah yang penuh dengan bunga-bunga menawan. 

“Bunga yang mana yang seharusnya kita bawa ke surga untuk di tanam disana?” tanya malaikat itu.

Di dekat mereka tumbuhlah sekumpulan tanaman bunga mawar yang menarik, namun tangan-tangan jahil telah mematahkan tangkai bunganya, sehingga bunga mawar yang hanya bisa setengah mekar itu tergantung hampir layu pada cabang-cabang tanaman mawar itu. 

“Tanaman mawar yang malang!” kata anak itu,”Mari kita bawa mawar yang ini ke surga, agar bunga mawar ini bisa mekar di taman milik Tuhan.”
 Malaikat itu mengambil tanaman bunga mawar yang dimaksud oleh anak itu. Kemudian dia mencium anak itu, dan anak itu pun setengah membuka matanya. Sang malaikat mengumpulkan juga beberapa bunga yang indah seperti sekumpulan bunga Buttercup dan Heart-Ease.

“Sekarang kita sudah mempunyai cukup bunga untuk dibawa,” kata anak itu, namun sang malaikat hanya mengangguk, dia tidak langsung terbang menuju ke surga.

Saat itu hari telah gelap, dan suasana kota begitu sepi. Namun malaikat dan anak itu masih berada di taman itu. Kemudian, sang malaikat melayang di atas sebuah jalan kecil yang sempit yang dijalan itu terdapat sekumpulan besar jerami, abu,  dan kotoran yang disapu dari rumah orang. Di jalan itu terdapat pecahan piring, sepihan cat rumah, sobekan kain, topi tua, dan berbagai macam sampah lain yang tentu saja tidak sedap dipandang mata. 

Di tengah semua hal-hal kotor itu, sang malaikat menunjuk sekumpulan pecahan pot bunga, dan segumpal tanah yang tumpah dari pot itu. Tanah itu tidak tersebar karena terjalin pada akar-akar tanaman bunga liar yang telah layu, yang telah terserak diantara kumpulan sampah itu.

“Kita Akan membawa tanaman bunga liar ini,” kata sang malaikat, “Aku akan memberitahumu alaasan kita membawanya ketika kita terbang nanti.”
  
Dan ketika mereka terbang menuju ke surga, sang malaikat menceritakan kisahnya.


“Jauh di sebuah jalan kecil yang sempit, di sebuah gudang bawah tanah, hiduplah seorang anak laki-laki kecil malang yang sakit, dia tidak bisa menikmati masa kecilnya karena selalu dirundung penderitaan. Dan, bahkan di hari-hari dimana dia cukup kuat saja dia hanya mampu berjalan di sekeliling ruangan itu dengan tongkat penyangga di ketiaknya, selain itu, dia tidak bisa apa-apa lagi.
  
Selama hari-hari di musim panas matahari akan menyinari lantai gudang itu selama setengah jam. Di  tempat itu si anak laki-laki kecil yang malang itu akan duduk disitu dan menghangatkan dirinya dengan sinar matahari, sambil mengamati peredaran darahnya yang bisa dia lihat melalui sela-sela jarinya ketika sinar matahari menerpa tangannya, sambil mengangkat tangannya itu di depan wajahnya. 

Kemudian, dia akan berkata pada dirinya sendiri bahwa dia telah berjalan-jalan keluar. Walaupun, sebenarnya dia tidak tahu apapun tentang hijaunya hutan pada saat musim semi datang terlambat, sampai seorang anak laki-laki datang dan membawakannya sebatang dahan pohon Beech yang masih segar.

Anak laki-laki yang sakit ini kemudian akan meletakkan dahan itu diatas kepalanya, dan membayangkan bahwa dirinya sedang berada di hutan yang penuh dengan pohon Beech sementara matahari bersinar terang, dan para burung menyanyi dengan riangnya.

Pada suatu hari di musim semi, anak laki-laki tetangga datang lagi dan membawa beberapa batang tanaman bunga liar, dan diantara kumpulan tanaman bunga itu terdapat sebatang tanaman bunga yang masih memiliki akar. Kemudian anak laki-laki yang sakit itu kemudian menanam tanaman yang masih memiliki akar itu dengan hati-hati pada sebuah pot bunga, lalu meletakkannya  di tempat duduknya yang berada di dekat jendela, yang juga dekat dengan tempat tidurnya.

Dan karena bunga itu ditanam oleh tangan orang yang baik dan penuh perhatian, tanaman itu pun tumbuh dengan sehatnya, menjadi pemandangan yang menyejukkan di dalam ruangan itu, dan tanaman itu selalu mekar bunganya setiap tahun. Tanaman itu tumbuh menjadi tanaman bunga yang paling indah untuk anak yang sakit itu, dan menjadi satu-satunya harta yang paling berharga untuk anak itu di dunia ini. Dia menyiramnya, menjaganya dengan sangat hati-hati, dan merawat tanaman itu agar tanaman itu bisa mendapatkan hangatnya sinar matahari yang bisa masuk sampai ke gudang bawah tanah itu, mulai dari sinar matahari yang paling awal sampai saat matahari terbenam di sore hari.


Tanaman bunga itu bahkan mengisi mimpi anak laki-laki yang sakit itu. Anak itu bermimpi bahwa bunga akan memekarkan kuntum bunganya dan menyebarkan semerbak harum wanginya. Dan mimpi itu membuatnya senang, hal itu terpancar dari sinar di matanya, juga pada bunga yang telah dia rawat itu, bahkan di dalam kematian, ketika Tuhan memanggilnya. 


Saat ini genap setahun anak itu dipanggil oleh tuhan. Selama setahun itu, tanaman bunga liar itu masih berada di jendela, dia telah layu dan terlupakan, sampai pada suatu saat dia tersapu ke jalanan, pada saat terjadi pemindahan penghuni rumah. 

“Dan bunga yang malang ini layu dan mengering. Kita harus  menambahkannya ke dalam rangkaian bunga yang harus kita bawa, karena bunga itu akan memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam daripada bunga-bunga yang paling indah di taman milik seorang ratu.”

“Tapi bagaimana kau bisa tahu semua ini ?”  tanya anak yang sedang dibawa oleh malaikat menuju ke surga itu.

“Aku tahu itu,” jawab sang malaikat, “Karena aku sendirilah anak laki-laki kecil malang yang sakit yang berjalan dengan tongkat penyangga itu, dan tentu saja aku mengenali bunga milikku sendiri dengan sangat baik.”

Kemudian anak kecil itu membuka matanya lebar-lebar dan menatap wajah malaikat yang memancarkan kebahagiaan yang luar biasa itu, dan pada saat itu mereka sudah sampai di rumah mereka di surga, dimana terdapat semua kebahagiaan dan sukacita.

Kemudian Tuhan mendekap anak kecil itu ke dalam hati-Nya, dan sepasang sayap pun diberikan kepada anak itu agar dia bisa terbang bersama para malaikat, dan saling bergandengan tangan. Setelah itu yang maha kuasa mendekap semua bunga yang dibawa anak itu  ke dalam hati-Nya; namun sebelumnya dia mencium bunga liar yang telah layu itu dan bunga itu pun mendapatkan kemampuannya untuk bersuara.

Setelah mendapatkan suara, bunga itu bergabung dengan paduan suara malaikat yang mengelilingi takhta Tuhan; beberapa malaikat itu berada dekat dengan takhta, sementara beberapa yang lain terletak agak jauh, namun semua malaikat itu sama gembiranya.

Mereka semua bersama-sama menyanyikan pujian untuk Tuhan, baik malaikat yang besar maupun kecil, juga anak kecil yang bahagia itu bersama dengan si bunga liar yang malang. Bunga yang kini bahagia itu, pada suatu saat pernah layu dan tercampakkan diantara sekumpulan sampah di sebuah jalan yang gelap dan sempit.


Sumber:
Andersen, Hans Christian.2013.Koleksi Dongeng Terbaik Hans Christian Andersen.Yogyakarta: Narasi.

      

Draw..Draw..Draw...I Love Drawing

$
0
0
Sudah lama saya tidak mempostingkan sesuatu disini, karena akhir-akhir ini saya selalu asyik dengan menggambar. Jadi, saya putuskan untuk mempostingkan hasil dari gambar-gambar yang saya buat. Karena biasanya saya selalu mempostingkan resensi dari novel yang telah saya baca.

^_^ Jika ada yang berminat untuk melihat sejenak hasil gambar saya yang lain, silahkan kunjungi saya disini:
tiwitiwisan














Sinopsis Novel “The Man from Archangel and Other Tales of Adventure”

$
0
0









......................”Namun, walaupun aku adalah suatu benda yang menyedihkan,
 terkadang aku masih dapat merasakan sedikit kebahagiaan pada tingkatan tertentu, dan aku bahkan terkadang –simpan saja komentarmu!—menyombongkan diri dengan merasa bahwa diriku ini sangat penting.”
( Maister M’Vittie dari “ The Man from Archangel” )


Hai.........hai.......bertemu lagi dan saatnya kembali menulis sinopsis ^_^
Terakhir kali saya mempostingkan dua buah cerita dongeng klasik dari C.H. Andersen. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang novel yang baru saya beli. He..he...sekalian menambah koleksi buku di lemari saya, plus menambah  jumlah buku dari pengarang  favorite saya. ^_^ 

Jika Sir Arthur Conan Doyle telah terbiasa menyapa para pembacanya dengan kisah-kisah petualangan sang detektif, maka saya sempat bertanya-tanya akan seperti apakah andai  beliau menuliskan kisah cinta?
Terjawab sudah  rasa penasaran  ketika saya membaca buku ini. Lewat buku berjudul “The Man from Archangel and Other Tales of Adventure” kita akan menemukan kisah-kisah tak biasa, luar biasa, dan juga jenaka. Buku yang berisi kumpulan  cerita pendek ini mengangkat berbagai tema, mulai dari ahli bedah sampai juga cinta. Di tangan sang author  “Sherlock Holmes” ini kisah-kisah cinta yang terjadi pada tokoh-tokoh utama di dalamnya menorehkan kesan begitu mendalam hingga di hati pembaca. 

“The Man from Archangel” atau“Lelaki dari Archangel” merupakan salah satu judul dari 15 cerita pendek yang menjadi judul utama dari buku ini. Kisah dibuka dengan pemaparan dari sang tokoh utama di dalam cerita yang biasanya dipanggil dengan nama “Maister M’Vittie” oleh pelayannya.  Bagaimana kehidupannya sebelum dan setelah ia mendapatkan warisan dari pamannya yang kaya raya. Warisan tersebut berupa sebuah rumah dan tanah suram di pesisir Caithness. Rumah yang tepat dengan kepribadiannya yang pendiam, tak acuh, dan tak ingin ikut campur urusan orang lain. Rumah yang begitu besar hanya ada seorang pemuda berusia dua puluh lima tahun. Sepanjang waktu hanya menyibukkan dirinya di laboratorium dan membaca buku-buku. Atau berjalan-jalan santai di tepi pantai, berbaring dibawah pohon sambil merenung. Keheningan dan ketenangan seperti keinginannya selama ini.

Ketenangan itu terusik pada tengah malam dengan hujan disertai badai. Nyenyak tidurnya harus terganggu dengan suara ketukan pintu di luar kamarnya. Sang pelayan tua memanggil-manggil namanya, memberitahu bahwa ada sebuah kapal karam tak jauh dari rumah ini.  Berharap sang tuan akan menolong mereka yang akan segera tenggelam. Bukan rasa peduli yang didapatkan sang pelayan dari tuannya, melainkan kata-kata makian. -_-

Saya pribadi sempat kesal dan benci dengan tokoh utama ini. Sang author membuat Maister M’Vittie sebagai sosok yang begitu egois, pemarah dengan mulutnya yang begitu tajam, ditambah dengan sikapnya yang begitu keterlaluan rasa tak pedulinya. 0_0 Rasanya tidak pantas orang ini jadi tokoh utamanya -_-

Oke, kita lanjut kembali ceritanya he..he...^_^

Maister M’Vittie pun melanjutkan kembali tidurnya. Namun, karena rasa penasaran akan perkataan pelayannya, membuat ia tak bisa tidur nyenyak lagi dan segera bersiap-siap pergi ke tempat kapal tersebut. Dengan menyusuri pesisir pantai, akhirnya ia menemukan kapal yang akan segera karam itu. Hanya berjarak beberapa meter di tengah cuaca yang begitu buruk samar-samar ia melihat bagaimana kapal besar dan para awaknya itu mulai tenggelam perlahan-lahan.

 Namun, yang menjadi perhatiannya adalah sesosok perempuan yang sedang ditopang oleh seorang laki-laki diatas kapal tersebut. Seperti sepasang kekasih. Tampak sang lelaki berusaha melindunginya. Alih-alih merasa senang, sang wanita seakan tak suka dengan perlakuan lelaki itu. Cuaca masih mengamuk, sang lelaki berbicara dengan lemah-lembut kepada sang wanita lalu mengecup lembut di dahinya. Gelombang laut tanpa berbelas kasihan menghempaskan mereka berdua. Jatuh......jatuh..........makin jatuh ke dalam air laut.

Entah apa yang menggerakkan sang tuan tanah itu segera melompat ke perahu kecilnya dan mendayung mendekati kapal tenggelam itu. Hingga cukup dekat dengan tempat kapal itu, ia mulai mencari-cari sosok wanita yang dilihatnya tadi. Sesosok wanita bergaun putih mengambang di sisi perahunya. Ia pun menarik wanita itu ke atas dan mendayung perahunya ke bibir pantai.

Ia membawa sang wanita ke rumah dan pelayan tuanya  telah berdiri menunggu sang tuan di depan pintu, sambil memuji-muji atas tindakan tuannya. Maister M’Vittie bukan tipe lelaki yang begitu mudah jatuh cinta  kepada seorang wanita, dia adalah tipe “tak acuh” meski tak bisa memungkiri kecantikan gadis itu.

Gadis  cantik dengan bahasa yang tidak ia mengerti. Gadis itu menuliskan sesuatu di kertas yang ternyata adalah sebuah nama. Nama dirinya “Sophie Ramusine.”  Perkiraan sang tuan, gadis itu berasal dari Rusia. Sang gadis akhirnya menumpang sementara waktu di rumahnya, meski baginya gadis itu adalah sebuah gangguan. Dan akan lebih menjadi gangguan lagi jika ia memberi tahu kepada kepala desa tentang gadis itu lalu warga desa mulai bergosip tentang dirinya. Ia memutuskan untuk merahasiakan tentang gadis itu pada warga desa.

Masalah mulai datang menghampirinya, ketika seorang lelaki tampan tak sengaja masuk ke wilayahnya. Ia dan lelaki itu tanpa sengaja bertemu ketika ia tengah asyik berjalan-jalan. Lelaki itu memperkenalkan dirinya bernama Alexis Ourganeff dari Archangel.  Maister M’Vittie ingat, bahwa ia adalah lelaki yang ada di kapal  bersama dengan Sophie. Ia pun menceritakan wanita itu yang berhasil ia selamatkan. 

Betapa terkejutnya Maister M’Vittie melihat tingkah Ourganeff setelah mendengar apa yang baru saja ia katakan. Pemuda itu langsung berlari begitu cepat ke arah rumahnya, ia pun mengejar sang pemuda itu dari belakang. Terdengar suara gadis itu melengking, ia melihat sang lelaki itu sedang memohon kepada sophie. Sophie terlihat ketakutan sambil memasang wajah benci ke arah Ourganeff.

Keributan yang terjadi itu membuat M’Vittie murka terhadap lelaki asing itu. Ia meminta kepada Ourganeff untuk segera pergi. Tapi sayangnya, Ourganeff tak akan pergi tanpa membawa Sophie. Kekerasan sikap sang tuan rumah membuat Ourganeff mengalah. Akan tetapi ia tak akan menyerah. Gadis itu adalah istrinya. Gadis itu adalah miliknya. Gadis yang membawa kutukan. Gadis yang untuk mendapatkannya, ia telah melewati banyak bahaya di dalam hidupnya.

Maister M’Vittie tak peduli apa yang terjadi kepada sepasang kekasih ini. Hanya ia tak akan memberikan gadis itu kepada Ourganeff, jika gadis itu tak mengginginkan demikan. Hari-hari berlalu, rasa tak acuh sang tuan rumah harus diuji dengan kehadiran gadis itu di dekatnya, yang sedikit demi sedikit ia terbiasa dengan kehadiran Sophie di dekatnya.

Di satu sisi, Ourganeff  menunggu M’Vittie untuk membawa gadis itu kepadanya dengan cara baik atau batas kesabarannya  akan membuatnya mengambil sebuah tindakan. Menghilangkan  nyawa seseorang  demi membawa sophie kembali. Mungkinkah? 

Siapa Sophie Ramusine sebenarnya?
Apakah yang terjadi antara Sophie dan Master M’Vittie?
dan  bagaimana nasib lelaki dari Archangel  yang sedang menanti jawaban itu?

.......................”Apakah mungkin karena aku mencintai gadis Muskovit itu? Tidak-seribu kali tidak. Aku bukanlah orang yang, demi kulit putih atau mata biru, akan mengingkari kehidupanku sendiri, dan mengubah keseluruhan arah pemikiran dan keberadaanku. Hatiku tidak tersentuh. Tapi harga diriku--ah, disitulah aku betul-betul merasa dilukai dengan kejam.”
(The Man from Archangel - halaman 110 )

“......................bahwa aku akan memelajari kenyataan mengenai diriku yang hanya manusia biasa, dan bahwa adalah sesuatu yang buruk untuk berusaha memutuskan ikatan yang mengikat kita dengan sesama manusia.”
( Ahli Bedah dari Gaster Fell-halaman 18)

Akhir cerita yang tak terduga akan menanti para pembaca. ^_^ Hmm..saya yang awalnya membenci tokoh utama di dalam cerita ini berbalik menjadi simpati serta memahami atas sikapnya. Cerita yang lain juga tak kalah seru, haru, dan mengaduk-aduk emosi pembaca. Seorang ahli fisiologi yang patah hati, seorang wanita yang berhasil menaklukan kesombongan sang dokter, atau seorang anak yang menanti sebuah kebenaran dari sang ayah. 

Semoga posting dari saya bisa bermanfaat bagi teman-teman semua, atau bisa menjadi dorongan teman-teman untuk ke toko buku dan segera mencari tahu lebih lanjut tentang buku ini. Semoga di lain hari saya bisa menambah koleksi dari author kesayangan saya ini :D
Have a nice day for all.....aamiin ^_^

Detail buku
Judul Buku : The Man from Archangel and Other Tales of Adventure
 Pengarang : Sir Arthur Conan Doyle
Jumlah halaman : 335 halaman
Tahun : 2012
Penerbit : Bukune

My ArTs "Manga Redrawing"

My ArTs "Wherever You Stand, be the soul of The Place"


Sinopsis Novel "The Runaway Jury" John Grisham

$
0
0




Hallo semuanya! ^_^
 Kembali lagi saya mengisi blog yang sudah saya tinggalkan beberapa minggu -_-
Seperti biasa saya banyak menghabiskan waktu dengan membaca, menonton, menggambar, dan juga tak lupa beribadah, he..he...meski ketiga kegiatan tersebut kecuali menonton harus diperbaiki lagi kualitasnya. :D
Karena sekarang saya baru saja selesai membaca sebuah novel, saya akhirnya bisa membagikan sinopsis dari novel tersebut disini. Senangnya ^_^


Sempat bertanya-tanya pada diri sendiri sejak kapan saya tertarik dengan novel berlatar belakang hukum? Hmm...ini akibat dari saya terlalu banyak membaca novel karangan Sir Arthur Conan Doyle. Entah mengapa sosok detektif ciptaannya begitu melekat di pikiran saya dan tidak mau pergi. Pengaruhnya begitu kuat. Dengan kata lain, saya lebih memilih novel bergenre detektif tak terkecuali hukum daripada novel percintaan. Sherlock Holmes effect singkatnya :D

Novel yang akan kita bahas kali ini adalah The Runaway Jury / Juri Pilihan karya John Grisham. Sebelumnya, saya telah membaca karya author ini lewat bukunya Theodore Boone, yang mengisahkan tentang seorang anak remaja laki-laki yang menyukai segala hal tentang hukum dan bercita-cita untuk menjadi seorang pengacara handal. Setelah membaca karya beliau, saya makin tertarik untuk membaca karya-karyanya yang lain. Pilihan buku yang saya beli jatuh kepada The Runaway Jury. Tentu saja, setelah saya mencari resensi novel ini terlebih dahulu di internet. ( sudah kebiasaan saya seperti ini, mencari resensinya sebelum membeli ) :D



The Runaway Jury / Juri Pilihan bercerita tentang sebuah sidang yang terjadi di sebuah kota yang bernama Biloxi, Mississippi antara sebuah perusahaan rokok yang sedang digugat oleh korban yang bernama Jacob Wood. Mrs.Jacob Wood menuntut ganti rugi atas kematian suaminya, Mr.Jacob Wood yang meninggal karena penyakit kanker paru-paru. Penyebab mengapa Mr.Jacob Wood sampai mengidap penyakit itu tak lepas dari kebiasaannya merokok sejak remaja hingga akhir hayatnya. Kasus ini pun dibawa ke pengadilan dengan tergugat dari perusahaan rokok.

Maka, dimulailah persiapan-persiapan untuk melangsungkan persidangan tersebut. Dari pihak penggugat, Mrs.Jacob Wood diwakili oleh Wendal Rohr, seorang pengacara yang memiliki kantor hukum, mapan, dan diam-diam telah lama berambisi untuk memenangkan persidangan ini—seperti telah diketahui bahwa perusahaan rokok sudah delapan kali memenangkan persidangan dengan gugatan yang sama.

Rohr pun menyiapkan rencana-rencana yang telah disusunnya bersama rekan-rekannya. Menyiapkan segala berkas-berkas, mencari saksi ahli yang berkualitas, serta bukti-bukti yang mendukung. Di pihak tergugat, perusahaan rokok diwakili oleh partner sekaligus pengacara mereka yang bernama Durwood Cable. Durwood Cable telah menghabiskan sebagian besar dari 30 tahun terakhir berhadapan dan berbicara dengan dewan juri.
Dua kubu ini pun saling menyiapkan amunisi-amunisi yang akan dikeluarkan di persidangan nanti. Masing-masing mencari kelemahan di pihak lawan.

Bagian terpenting sebelum sidang digelar, pihak pengadilan akan mencari calon-calon juri untuk persidangan tersebut. Juri didalam sebuah persidangan berpengaruh dalam mengambil keputusan. Juri mempunyai andil besar untuk memenangkan pihak tergugat maupun penggugat. Pihak pengadilan pun mulai menyeleksi calon-calon juri yang akan diletakkan di persidangan kelak. Juri yang dibutuhkan di sebuah persidangan haruslah sebanyak 12 orang dengan 3 orang di bangku cadangan. Calon-calon juri akan menjalani penyeleksian ketat, baik dari pihak pengadilan, pihak tergugat, maupun pihak penggugat. Setelah memiliki juri yang lengkap dengan berbagai latar belakang yang jelas sidang pun dimulai.


Persidangan antara Jacob Wood dan perusahaan rokok akan memakan waktu selama 4 minggu. Sidang tersebut dipimpin oleh hakim Harkin. Persidangan dibuka dengan Rohr yang menjelaskan kasus kliennya. Dengan percaya diri Rohr tampil dan berusaha mendapatkan kepercayaan serta simpati dari para juri. Pihak tergugat pun tak mau kalah dengan menghadirkan saksi-saksi yang meyakinkan juri bahwa pihak mereka tidak bersalah.
Rohr begitu optimis untuk menang, dengan mempertimbangkan ia tengah bertarung di kandang sendiri.

Jika Cable bertarung membela perusahaan rokok di dalam persidangan, maka Rankin Fitch akan melakukan cara-cara kotor untuk membantu kemenangan bagi perusahaan rokok. Fitch orang kepercayaan perusahaan tersebut, dan berhasil delapan kali menjegal langkah-langkah mereka yang ingin menggugat perusahaan rokok. Dan bukan rahasia lagi, jika tujuan utama untuk mengalahkan perusahaan rokok di persidangan akan menjadi langkah pembuka bagi perusahaan-perusahaan lain untuk dituntut oleh konsumennya dengan dalih kesalahan produk mereka. 

Orang-orang suruhan fitch mencari tahu latar belakang juri-juri tersebut. Mengumpulkan  foto-foto mereka, mencari tahu tentang kehidupan mereka, teman-teman mereka, atau jika beruntung menemukan rahasia mereka.

Fitch adalah seorang lelaki yang cerdas, licik, dan perencana yang hebat. Orang yang selama ini berada dibalik kemenangan perusahaan rokok dalam sidang-sidang di ruang pengadilan. Didanai oleh finansial yang berkecukupan, uang tak jadi masalah bagi Fitch.
Nama Nicholas Easter mengundang banyak kecurigaan dari pihak Rohr maupun Fitch. Pemuda yang ditunjuk sebagai anggota juri di persidangan ini memunculkan banyak tanya dalam diri Fitch. Mengingat  latar belakang Easter yang tak jelas seperti anggota juri lainnya.

Persidangan terus berjalan dengan lancar, selancar Fitch yang mulai menebar perangkap-perangkap pada anggota-anggota juri agar mereka bisa berada di pihak perusahaan rokok. Menyuap, mengancam, mendiskriminasi akan dilakukan Fitch terhadap anggota-anggota juri. Semua rencana Fitch yang awalnya baik-baik saja harus berantakan ketika terjadi sesuatu di ruang sidang. Salah satu anggota juri meminta untuk mengundurkan diri karena mendapat ancaman dari seseorang yang tak ia kenal. Persidangan pun gaduh, dan masing-masing pihak melempar tudingan atas kejadian tersebut.



Fitch memang merencanakan hal tersebut, tetapi ia belum melaksanakan. Rohr dan Cable berseteru membela pihak mereka. Telepon misterius dari seorang wanita yang menyebut dirinya Marlee menjadi titik dimana kecurigaan Fitch terhadap Nicholas Easter semakin besar.
Nama Easter disebut berkali-kali oleh Marlee sebagai orang dibalik kejadian-kejadian tak biasa di ruang sidang. Fitch segera menyelidiki kembali latar belakang Easter, tentu saja Marlee menjadi target penyelidikan juga. Hingga terungkaplah fakta  bahwa Easter dan Marlee kemungkinan besar memiliki hubungan satu sama lain. Persidangan makin memanas dan waktu pun semakin tipis. Fitch harus memutar otaknya untuk membongkar identitas Marlee sebenarnya dan tentu saja memenangkan persidangan dengan cara apapun. Disisi lain, satu persatu fakta mulai terkuak tentang Marlee dan apa tujuan wanita itu sebenarnya.

“.......tapi pada titik ini kebenaran perlu dikaburkan. Ini adalah pemeriksaan silang, pemeriksaan yang amat penting. Jadi persetan dengan kebenaran. Saksi harus didiskreditkan.”
( The Runaway Jury halaman 287 )

“Kalau seorang saksi tidak dapat digoyahkan, pukul dia dengan detail-detail yang tidak penting.”
( The Runaway Jury halaman 293 )


“Kenalilah musuhmu, peraturan pertama dalam pertempuran.”
( The Runaway Jury halaman 402 )

Ending dari novel “The Runaway Jury” cukup menarik dan tak terduga. Akan tetapi, bagi saya yang mengidolakan tokoh Rankin Fitch harus kecewa -_-
Menurut pendapat saya, dilihat dari sisi karakter tokoh-tokoh didalam novel ini tidak ada satu pun dari mereka yang benar-benar menjadi “Hero/ pahlawan” di dalam cerita. Semuanya punya ambisi dan kepentingan masing-masing, tentu saja melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keinginan mereka. Jadi, jangan pernah membayangkan sebuah pengadilan yang jujur dan adil terjadi didalam cerita. Meski begitu, kita akan disuguhkan dengan kelicikan berpadu kecerdasan para pengacara di dalam ruang sidang. Tak terkecuali memakai alat penyadap berteknologi tinggi untuk memantau jalannya persidangan.  Saya sampai takjub dibuatnya >.<

Cara penceritaan serta penulisan di novel ini sangat baik sekali terutama bagi kita yang buta  tentang istilah-istilah dalam dunia hukum serta bagaimana cara kerja sebuah persidangan. Bahasa yang ringan, cerdas, dan tak membosankan membuat pembaca bisa menikmatinya. Tak terkecuali menambah pengetahuan kita tentang hukum.

Hm...Semoga di waktu yang lain, saya bisa membeli lagi novel karya author ini. Saya sudah jatuh cinta dengan novel-novel karya John Grisham ^_^
Oke see you next time ^_^

 
 

Detail Buku
Judul Buku : The Runaway Jury / Juri Pilihan
Pengarang : John Grisham
Jumlah halaman : 658
Tahun : 1996
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979-605-440-X


Coloring Book "Warna Surga : Memahami dan Menyimak Dalam Balutan Warna "

$
0
0



"They may not be your favorite color,
 but you need them to complete the picture"



Mewarnai sering kali menjadi kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak. Namun, tak sedikit orang dewasa menyukai kegiatan ini. Mewarnai menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang yang paling mengasyikkan. Meski, kegiatan mewarnai memiliki tujuan yang berbeda-beda bagi tiap individu. Dari mulai hanya mengisi waktu luang, hobi, serta untuk “merefresh” pikiran. Tapi, tahukah kamu mewarnai tidak hanya sebuah kegiatan yang menyenangkan saja  tetapi juga mempunyai manfaat positif bagi orang yang melakukannya?


Di dunia fisiologi dan psikologi warna memiliki pengaruh bagi orang yang menggunakan warna tersebut dan juga lingkungan sekitarnya. Watak, bakat, dan sifat-sifat kepribadian seseorang bisa disimpulkan berdasarkan warna kesukaannya. Misalnya, orang yang menyukai warna biru mereka adalah tipe orang yang teliti, sulit melupakan sesuatu yang berkesan, pandai membalas budi, dan cenderung menyukai sesuatu di bidang seni.




Lewat buku berjudul “Warna Surga” karya M.F.Hazim kita bisa memahami makna bermacam-macam warna sambil kita diajak mewarnai gambar-gambar indah nan menawan yang ada didalamnya. Buku mewarnai yang dikhususkan untuk orang dewasa ini memuat sejumlah gambar-gambar menakjubkan hasil goresan tangan sang author. Mulai dari gambar bertema alam, manusia, serta ukiran. 
 


Tak hanya mewarnai sambil memahami makna-makna warna yang kita goreskan, kegiatan mewarnai kita akan lebih lengkap dengan menyimak sepenggal kata-kata mutiara dari para tokoh besar dunia di tiap lembaran gambar. Seperti Nabi Muhammad SAW, Goethe, Ernest Hemingway, dan masih banyak yang lainnya.



Saya pribadi sebagai orang yang sangat hobi menggambar, merasakan bahwa proses mewarnai adalah sebuah proses yang memerlukan ketelitian, kerapian, kreatifitas, dan kesabaran. Kita dituntut untuk memiliki keempat hal tersebut. Selain itu, terkadang menjadi seperti terapi bagi rasa sabar didalam diri saya. Karena pada dasarnya saya bukan orang yang penyabar. ^_^




Gambar- gambar indah  dengan detail-detail yang rumit di buku ini sangat cocok untuk mengasah kemampuan kreatifitas didalam diri kita. Serta menjadi sebuah tantangan dalam mengkombinasikan aneka warna pada sebuah gambar yang akan kita warnai. Di buku ini juga  kita dapat menemukan  jawaban apa manfaat mewarnai bagi diri kita. 

Jadi, benar-benar sebuah buku komplet yang mengajak para pembacanya tak hanya berkreatifitas tetapi juga menambah pengetahuan untuk kita semua. Sebuah buku manis dan indah menurut saya. Tunggu apa lagi, mulailah mewarnai. Dan buat duniamu  lebih indah dengan warna ^_^ 


*Terima kasih untuk sang author M.F.Hazim atas diciptakannya buku ini. Atas pemberian buku “Warna Surga” hingga sampai ke tangan saya. ^_^ senangnya ...semoga akan banyak karya-karya baik, indah, dan bermanfaat lahir dari dirimu untuk membuat dunia ini terlihat sedikit lebih indah di mata mereka yang sering kali lupa untuk melihat indahnya dunia. Aamiin ^_^
Do all the best.......Good Luck !!!


Detail Buku
Judul Buku : Warna Surga
Pengarang : M.F.Hazim
Jumlah halaman : 60
Tahun : 2016
Penerbit : Alvabeth
ISBN : 978-602-9193-84-8


 






My Arts "Waiting you"

My Art "For Shopie I Tell You...."

Sinopsis Novel “Exploits of Gerard” Karya Sir Arthur Conan Doyle

$
0
0






 Hallo..hallo....blogku seperti kehilangan pemiliknya untuk beberapa saat. Bukan beberapa saat, tapi sudah berbulan-bulan saya tidak mempostingkan sesuatu. Beberapa masalah pribadi hingga rancangan gambar saya yang belum selesai juga. Singkatnya, ada perubahan terjadi pada diri saya. Hmm..daripada disebut perubahan, lebih tepatnya saya banyak mengalami cobaan hidup akhir-akhir ini.  

Beruntung, saya masih menyempatkan diri dan meluangkan waktu untuk membaca. Memiliki waktu untuk membaca, menggambar, atau hal-hal yang memiliki dampak untuk kepuasaan batin, bagi saya menjadi semacam meditasi. Karena didalam hidup, kita butuh pengasingan diri—menepi sejenak dari rutinitas yang membelenggu kita. 


Novel yang menjadi bahan tulisan kali ini adalah “Exploits of Gerard” atau judul aslinya “ The  Exploits of Brigadir Gerard” karya Sir Arthur Conan Doyle. Ini adalah kali pertama saya membaca novel yang bertemakan perang dan prajurit. Novel yang terlalu berat untuk dinikmati, begitu pikir saya. Namun, ada rasa penasaran untuk mengetahui bagaimana kisah yang disajikan didalamnya. Apalagi author novel ini adalah favorite saya ( dan saya juga telah berusaha mendapatkan buku ini ).

Ettiene Gerard, begitu nama tokoh utama dalam novel. Ia meupakan anggota pasukan kavaleri ( pasukan berkuda ) dari Grand Army Napoleon. Tak seperti “Sherlock Holmes” atau “John Watson” yang memiliki karakter cerdas dan tidak terlalu menonjolkan diri, sang author membuat karakter Gerard  sebagai seorang prajurit Prancis yang lebih membanggakan fisiknya ( ketampanan wajahnya) daripada mengandalkan otaknya. Sehingga menjadikan tokoh ini begitu unik dan jenaka.

Pada novel “Exploits of Gerard” terdapat delapan kisah petualangan-petualangan Gerard yang begitu menegangkan bahkan konyol. Seperti bagaimana ia mempertaruhkan nyawa serta kebebasannya dengan bermain kartu melawan pihak lawan. Atau bagaimana Gerard begitu mudahnya diperdaya oleh seorang wanita yang menyebabkan ia kehilangan surat berharga yang menentukan nasib Prancis. Atau bagaimana  seorang Gerard bisa lolos berkali-kali dari maut. Membuat saya takjub bagaimana keberuntungan selalu menyertai dirinya.

 Kisah  dibuka dengan penugasan  Gerard untuk membawa empat ratus kuda pengganti dari Prusia ke Polandia Timur bersama Mayor Legendre. Setelah melintasi Sungai Vistula dan sejauh Riesenberg, Gerard mendapat perintah untuk segera melanjutkan ke kota Rossel dan melaporkan diri ke markas resimen.  Dengan menunggang kuda kesayangannya “Rataplan”, Gerard pun segera menuju ke kota tersebut. Perjalanan yang begitu jauh membuat Gerard harus berhenti beristirahat di desa kecil yang bernama Desa Saalfeldt. Di desa inilah Gerard bertemu dengan seorang pemuda berpangkat ajudan-letnan bernama Duroc.

 



Pembawaan Gerard sebagai seorang teman yang menyenangkan, membuat Duroc memutuskan menceritakan latar belakang mengapa ia berminat masuk ke dunia militer dan motif yang tersembunyi dibaliknya. Ia meminta bantuan kepada Gerard untuk menemaninya berkeliling desa mencari seorang lelaki yang bernama Baron Straubenthal. Setelah bertanya kepada penduduk desa, mereka akhirnya menemukan dimana tempat tinggal lelaki itu. Gerard pun mengetahui alasan mengapa Duroc begitu menginginkan sang Baron. 

Christophe Duroc,  begitu nama sang ayah. Seorang bankir yang sangat terkenal pada masa itu telah menjadi korban pembantaian massa yang didalangi oleh  Baron Straubenthal. Tewasnya sang ayah meninggalkan rasa dendam yang begitu mendalam kepada Duroc dan keluarga. Tak hanya itu mereka juga kehilangan harta benda milik mereka. Penegakan keadilan atas kematian sang ayah tak pernah mereka dapatkan. Sang Baron melarikan diri dari negara tersebut dan mengganti identitasnya. 
 



Ditinggalkan tanpa sepeser pun uang dan mengingat dendam atas kematian ayah mereka harus dibayar, membuat kakak lelaki Duroc memutuskan masuk ke dunia militer. Dengan masuk ke dunia militer akan terbuka jalan bagi mereka untuk mencari  keberadaan sang Baron. Malangnya, sang kakak lelaki Duroc tewas di medan perang sebelum menemukan keberadaan lelaki ini, hingga tugas tersebut jatuh ke tangannya.   Baron Straubenthal harus ditemukan hidup atau mati. 

Betapa gembiranya Duroc menemukan musuh yang ia cari selama ini. Maka, disusunlah rencana untuk menghadapi sang Baron. Gerard sebagai seorang lelaki yang menyukai petualangan tak menolak untuk menemaninya serta rasa simpati yang ia rasakan terhadap pemuda ini. Dengan menunggang kuda mereka masing-masing, mereka berangkat untuk menemui sang Baron di kastilnya. 

Berhasilkah Duroc dan Gerard menemui sang Baron, mengingat  Baron Straubenthal bukan hanya seorang lelaki yang terkenal kejam tetapi juga licik.

“Aku berbicara tentang apa yang telah kudengar dan kusaksikan.
Jadi, kalian tak boleh mencoba
membatahku dengan mengutip pendapat mahasiswa atau
pemegang pena yang telah menulis buku sejarah atau memoar “
-Ettienne Gerard-
***

Sebuah  novel yang begitu menarik untuk dibaca, meski didalamnya terdapat istilah-istilah dunia militer yang tidak semua pembaca ( termasuk saya ) belum tentu mengerti artinya.  Dengan latar hutan-hutan di Prancis, kita juga diajak mengenal nama-nama desa di daerah Prancis. Akan lebih baik, andai novel ini menyertakan  ilustrasi peta pada bagian cerita yang menjelaskan sebuah daerah, agar pembaca lebih bisa memahami dan menghayati apa yang terjadi didalam cerita. 
Semoga sinopsis ini bisa menjadi referensi dalam koleksi bacaan pembaca serta siapa tahu setelah anda membaca sinopsis ini ada yang segera pergi ke toko buku.

Selamat membaca, luangkan waktu anda untuk membaca dan have a nice day for all....^_^
  
Detail Buku
Judul Buku : Exploitsof Gerard
 Pengarang : Sir Arthur Conan Doyle
Jumlah halaman : 406 halaman
Tahun : 2013
Penerbit : visimedia
ISBN: 979-065-180-5

Viewing all 109 articles
Browse latest View live